Tiga Hal Dasar yang Dilupakan Beberapa Masyarakat di Era Informatika

(Dua orang baru ketemu setelah mengikuti seminar yang diadakan oleh sebuah komunitas)

A: Sob, bagus banget ya tadi narasumbernya. Sangat menginspirasi.
B: Iya, jadi makin semangat untuk aktif di sosmed.

(Setelah berbincang lama, tiba saatnya untuk berpisah)

A: Boleh minta nomor HP Kamu? Siapa tahu nanti saya perlu menghubungi Kamu di kemudian hari.
B: Invite PIN BBM Aku aja, nanti kita chat aja. Atau add username LINE Aku juga boleh.
A: Nanti kalau Aku mau nelpon gimana?
B: Nomor Aku suka ganti-ganti.
A: Lha, kok gitu.
B: Iya. Aku pake nomor cuma buat internetan. Beli perdana yang murah untuk internetan, udah gitu dibuang. Beli lagi perdana baru.

A: Kalau gitu, minta email aja.
B: Email, ya. Aku gak punya.
A: Terus Kamu dapetin PIN BBM gimana?
B: Disettingin temen Aku.
A: Settingnya pake apa?
B: Gak tahu.

A: Handphone kamu android, kan. Kalau install aplikasi pasti diminta masukin akun google.
B: Kalau akun google aku punya.
A: Lha, itu namanya email. Emang gak pernah ngirim atau nerima pesan pake email?
B: Nerima sering, isinya notifikasi gitu. Emang bisa dipake buat ngirim pesan ya?

dan si A pun bingung dengan keadaan ini.

(Di suatu kelas)

Guru: Anak-anak, tolong tuliskan email kalian di kertas ini (sambil menunjukkan kertas berisi form di depan siswa). Ibu akan mengirimkan tugas untuk kalian melalui email.
Siswa 1: Saya gak punya email, Bu.
Guru: Kamu punya twitter?
Siswa 1: Punya, Bu.
Guru: Kamu daftar twitter pake apa?
Siswa 1: Pake email.
Guru: Itu, kamu punya email.
Siswa 1: Oh, itu bisa dipake buat email ya?
Guru: Iya. Tuliskan di form ini ya. (Sambil kembali menunjukkan form berupa kertas yang dari tadi dipegang.)
Siswa 1: Tapi aku lupa lagi passwordnya, Bu. Passwordnya sama ya dengan password twitter saya, ya?
Guru: (Pengennya tepok jidat sambil bilang yaelah). Kamu pake fasilitas forgot password aja.
...

Itulah fenomena yang mungkin dialami oleh beberapa orang di era sekarang ini. Merasa canggih, merasa mengikuti perkembangan teknologi, tapi lupa dengan hal mendasar.

Nomor Telepon

Pada era dimana alat komunikasi realtime jarak jauh satu-satunya adalah telepon, orang begitu cerdas karena mampu menghapal beberapa nomor telepon penting yang sekiranya perlu untuk dihubungi. Walaupun selanjutnya, orang lebih memilih untuk mencatat nomor-nomor telepon penting agar meringankan beban otak.

Pada era telepon seluler, orang lebih dimudahkan dengan adanya fasilitas penyimpanan kontak. Pada era sekarang, beberapa orang sudah tidak peduli dengan nomor telepon karena merasa telah tergantikan oleh PIN BBM, username LINE, akun jejaring sosial, dan sebagainya. Beberapa orang tidak menautkan dirinya dengan sebuah nomor telepon. Telepon seluler yang asalnya dimanfaatkan untuk bertelepon dan ber-SMS berubah fungsi menjadi alat untuk chat. Sehingga merasa tidak penting lagi mengetahui nomor telepon seseorang.

Pulsa Utama VS Paket Internet

Beberapa orang lebih memilih untuk membeli paket internet full service dibanding mengisi pulsa utama untuk menelpon dan SMS, sehingga tidak bisa membalas SMS karena pulsa utama kosong. Padahal pulsa utama merupakan kebutuhan pokok dibanding paket internet.

Email

Email adalah media komunikasi yang lebih canggih dibanding telepon dan SMS karena melalui email kita bisa mengirim pesan lebih lengkap dibanding telepon dan SMS. Kita bisa mengirim tulisan, gambar, suara, dan video melalui email. Tapi beberapa orang tidak begitu memanfaatkan fungsi email secara maksimal. Mendaftar email hanya untuk mendapatkan PIN BBM, akun jejaring sosial, dan sebagainya. Setelah itu, username email beserta passwordnya dilupakan begitu saja.

Mari lebih bijak dan lebih cerdas memahami perkembangan teknologi dengan tidak melupakan hal-hal mendasar yang membangun kemajuan teknologi tersebut.

Oleh Opan
Dipostkan November 11, 2015
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.