Tampil Mesra di Jejaring Sosial Belum Tentu Menunjukkan Kemesraan Sebenarnya

Beberapa pasangan memiliki kebiasaan pamer kemesraan di jejaring sosial. Kadang pose mesra tersebut membuat iri orang yang melihatnya. Tapi pernahkah Kamu berpikir bagaimana kehidupan sebenarnya pasangan "pamer" tersebut? Apakah semanis seperti yang ditunjukkan melalui foto?

Pagi ini saya menonton sebuah film pendek bertajuk "Relationship Status: Online". Di sana diceritakan sepasang kekasih yang begitu rajin memposting pose mesra mereka di jejaring sosial. Pada kesempatan bersantai, saat makan, nonton bareng, dan sebagainya didokumentasikan dengan kamera smartphone milik mereka untuk selanjutnya diunggah sehingga mengundang komentar para follower/friend virtual mereka. Tapi lama-kelamaan kemesraan mereka semakin berkurang karena masing-masing terlalu fokus pada smartphone yang mereka pegang. Sampai akhirnya mereka merasa jenuh karena di saat satu orang membutuhkan perhatian, satu orang lainnya sibuk memainkan layar sentuh miliknya. Karena kebiasaan itu, hubungan mereka merenggang. Singkat cerita, pasangan tersebut bertengkar dan sang wanita mengubah status hubungannya di halaman jejaring sosial miliknya. Seketika hubungannya dapat diperbaiki melalui pesan singkat yang dituliskan oleh sang lelaki melalui celah yang terdapat di bawah pintu.

Sosial network merupakan sarana berbagi dan berkomunikasi paling efektif saat ini. Segala hal dalam bentuk tulisan, gambar, dan video dapat dibagikan dengan mudah. Termasuk foto berdua bersama pasangan. Namun, tidak semua momen pribadi harus dibagikan secara umum kepada khalayak. Bagi beberapa orang, berbagi foto pribadi memberikan kepuasan tersendiri. Tanpa kebijakan yang cukup, perilaku ini bisa jadi kebablasan. Ingin agar semua orang mengetahuinya. Hingga akhirnya lupa bahwa kehidupan nyatalah yang sebenarnya harus dikelola dengan baik.

Rasa iri melihat foto pasangan mesra bisa mengakibatkan orang ingin melakukan hal yang sama. Akhirnya masing-masing pasangan berlomba-lomba memposting kemesraan melalui sebuah foto. Perilaku ini bisa mengakibatkan kaburnya konsep dunia nyata sebenarnya. Terlalu fokus dengan dunia maya bisa berakibat lupa mengelola kehidupan nyata. Ingat selalu bahwa yang perlu dipikirkan bukanlah masalah yang terdapat di internet melainkan masalah yang terdapat di kehidupan nyata.

Bangunlah kemesraan berdasarkan kesepakatan bersama pasangan. Buatlah definisi mesra masing-masing. Jangan meniru apalagi iri terhadap kemesraan yang ditunjukkan orang lain, apalagi hanya melalui sebuah foto digital.

Oleh Opan
Dibuat 26/02/2016
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang dimiliki.

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.