Permasalahan dan Solusi Installasi Ubuntu Linux di Laptop yang Menggunakan SSD dan Mode Boot UEFI

Latar belakang permasalahan ini adalah ketika saya ingin menginstall ubuntu pada laptop lenovo ip 120 s 14 inch dengan SSD 128 GiB dan sudah terinstall Windows 10 original. Perangkat installasinya menggunakan USB yang selalu saya bawa kemana-mana untuk berjaga ketika mendapat masalah pada sistem operasi di PC milik saya maupun milik teman.

Untuk masuk ke BIOS --seperti biasa-- saya tekan F2 ketika PC mulai menyala. Saya tidak melihat perbedaan dengan tampilan BIOS pada umumnya. Hanya ada satu yang baru menurut saya waktu itu, yaitu terdapat boot mode. Sebelum disentuh, boot mode pada pilihan UEFI. Ternyata ini bukan mode satu-satunya, ada juga pilihan lainnya yaitu Legacy Support.

Saya tidak terlalu memperhatikan bagian itu. Saya hanya mengubah Boot Priority Order, saya susun USB HDD terdeteksi yang terdapat installasi ubuntu pada urutan pertama. Saya tekan F10 (Exit Saving Changes) muncul tampilan berikutnya, logo lenovo. Setelah itu tidak menunjukan kemajuan. Hanya bertahan di tampilan itu.

Saya kembali untuk melakukan pengaturan di BIOS, mengubah susunan Boot Priority Order dan menempatkan SSD sebagai urutan pertama. Saya masuk ke Windows dan menghubungkannya ke internet untuk mencari tahu solusi dari permasalahan ini.

Disable Secure Boot
Setelah mencari kesana-kemari di laman google dan mencoba-coba melakukan langkah-langkahnya, termasuk mendisable Secure Boot, proses booting dari USB tidak menunjukan perubahan.

Mengubah Boot Mode: Legacy Support
Akhirnya saya menemukan solusi dari suatu laman website yang menyatakan bahwa untuk melakukannya adalah dengan mengubah Boot Mode dari UEFI ke Legacy Support. Saya langsung coba dan berhasil di percobaan pertama.

Singkat cerita, installasi ubuntu berhasil dan saya memiliki dual boot Windows serta Ubuntu. Biasanya, setelah menginstall Ubuntu, tampilan pertama setelah booting adalah GRUB yang menunjukkan beberapa pilihan termasuk sistem operasi yang akan digunakan. Tetapi kali ini tidak demikian. Sistem Operasi Windows tidak muncul pada pilihan GRUB. Saya coba kembali ke BIOS dan mengubah mode boot menjadi UEFI kembali, ternyata GRUB-nya dilewat begitu saja dan langsung masuk ke Windows.

Waduh!!! bisa repot kalau setiap kali mau masuk ke OS tertentu harus mengubah BIOS terlebih dahulu.

Hapus Windows, Single Boot Ubuntu
Saya putuskan untuk menghapus Windows 10 Original dari SSD laptop saya. OMG! Saya menyia-nyiakan Windows Original yang sepaket dengan laptop yang saya beli. Tapi tak apalah, daripada ribet dan menuh-menuhin SSD yang cuma 128GiB. Pun saya jarang menggunakan Windows. Sebelum menghapus, saya backup dulu Produck Key-nya. Supaya ketika suatu saat membutuhkan, bisa kembali mendapatkan Windows Original.

Gagal Booting
Saya lakukan prosedur installasi ubuntu seperti yang telah diceritakan di atas. Begitu proses installasi selesai, saya ubah urutan prioritas boot dengan SSD di urutan pertama dan tekan F10. Namun, proses booting tidak pernah dimulai. Saya memperhatikan pada Boot Priority Order ternyata terdapat satu daftar yang muncul sebagai daftar baru, yaitu ubuntu. Saya coba untuk menempatkannya di urutan pertama, namun hasilnya tetap sama, tidak berhasil booting. Saya otak-atik dengan mengubah-ubah mode bios dari UEFI ke Legacy, begitu pun sebaliknya, tetapi tetap tidak berhasil.

Partisi khusus untuk efi system
Saya cari-cari lagi solusi untuk permasalahan ini. Ketemu salah satu saran yang menyatakan bahwa untuk menginstall ubuntu di perangkat dengan bios yang mendukung mode uefi adalah dengan menyediakan partisi khusus untuk efi system. Saya pun membuat partisi sekitar 200MB yang saya sediakan khusus untuk efi system. Tetapi, ubuntu tetap tidak bisa booting.

Ya ampun!!! Laptop saya kini tidak berOS. Windows telah dihapus, ubuntu pun tidak bisa dijalankan.

Extract iso ubuntu langsung ke USB
Akhirnya saya menemukan cara di suatu halaman website yang belum saya coba. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan membuat USB sebagai media installasi diformat FAT32 dan diisi dengan hasil extract dari iso installasi ubuntu. Sebelumnya saya buat USB installasi menggunakan Startup Disk Creator (Ubuntu) dan Rufus (Windows). Proses installasi akhirnya berhasil, ubuntu bisa berjalan melalui Legacy Support. Setelah update untuk kesekian kalinya, saya mencoba mengubah mode boot dari Legacy Support ke UEFI. Ubuntu bisa berjalan di perangkat saya melalui mode UEFI. Akhirnya, laptop saya bekerja sebagaimana mestinya sesuai kebutuhan.

Kesimpulan

Langkah-langkah menginstall Ubuntu pada laptop SSD dengan Boot Mode UEFI.

  • Download file installasi ubuntu.
  • Sediakan USB, minimal 2GiB atau 4GiB, format menjadi FAT32.
  • Extract file installasi ubuntu (.iso) di USB yang telah disediakan. Bisa menggunakan 7zip.
  • Partisi SSD sehingga memiliki 3 partisi utama, untuk sistem efi, untuk sistem operasi, dan untuk swap. Partisi bisa dilakukan menggunakan USB installasi melalui Try Ubuntu. Bisa juga dilakukan ketika proses installasi.
  • Setting BIOS dengan Boot Mode Legacy Support (Legacy First) dan urutkan USB installasi di urutan pertama pada Boot Priority Order.
  • Tekan F10 (Exit Saving Changes), jalankan proses installasi. Format partisi untuk sistem efi dengan Efi System Partition, sistem file dengan ext4 dan mount point /, swap dengan swap area.
  • Setelah selesai proses installasi, susun kembali boot priority order. Urutkan ubuntu sebagai urutan pertama. Tekan F10 dan PC akan menjalankan ubuntu.
  • Lakukan update tanpa ada yang terlewat. Sesekali coba ubah mode boot dari Legacy Support ke UEFI. Jika sudah sesuai, ubuntu bisa berjalan melalui UEFI.

Ubuntu berjalan dengan baik pada laptop SSD menggunakan mode UEFI dan cepat dalam proses booting.

Video Terkait

TONTON DI YOUTUBE

Oleh Opan
Dibuat 03/01/2018
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang dimiliki.

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.