Kebohongan Seorang Guru

Ada yang bilang guru itu merupakan akronim dari diGUgu dan ditiRU. Akronim tersebut menjadi sebuah label yang melekat erat pada diri guru. Kadang orang berekspektasi terlalu berlebihan dengan label tersebut dan menuntut guru untuk selalu tampil sempurna. Guru juga manusia, seperti manusia lainnya. Dibalik kelebihannya ada kekurangan. Saya sebagai seorang guru membenarkan label tersebut karena selain orang tua, artis, public figure, teman, dan lingkungan, guru menjadi salah satu figur yang kehadirannya cukup berpengaruh membentuk sikap masyarakat umumnya dan para siswa khususnya. Untuk memenuhi tuntutannya menjadi seseorang yang sempurna, guru kadang berbohong. Kebohongan yang dilakukan seorang guru bukan semata-mata untuk meraih keuntungan bagi dirinya dan bukan semata-mata kepura-puraan untuk membentuk image yang baik dan disegani. Apa saja kebohongan yang dilakukan oleh seorang guru, khususnya ketika di kelas dan lingkungan sekolah?

Selalu terlihat tidak memiliki masalah dalam hidupnya
Layaknya manusia secara umum, guru juga memiliki beberapa masalah dalam hidupnya. Entah itu masalah ekonomi, masalah hubungan dengan orang lain, masalah kesehatan, dan sebagainya. Tapi guru yang baik ketika di kelas sangat pintar menyembunyikan kalau dirinya sedang mengalami masalah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar semangat belajar siswa-siswanya tetap terjaga dan untuk membentuk sikap serta pikiran positif para siswanya.

Selalu mengatakan mudah
Seorang guru selalu mengatakan pelajaran yang diajarkannya mudah untuk dipelajari walaupun kenyataannya secara objektif pun pelajaran tersebut susah dipelajari. Hal ini dilakukan agar siswa-siswanya terus berusaha untuk menemukan kemudahan dari kesulitan yang mereka alami hingga akhirnya siswa-siswa tersebut paham dan ikut menyatakan mudah untuk pelajaran yang disampaikan.

Pekerjaan rumah untuk menambah nilai
Walaupun memang pekerjaan rumah merupakan salah satu parameter penilaian siswa, tapi ada tujuan lain diberikannya pekerjaan rumah yang biasanya diberikan setiap akhir pembelajaran. Pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru bukan untuk membebani siswa ketika di luar sekolah, tapi untuk membuat siswa memanfaatkan waktu selepas belajar di sekolah untuk belajar kembali di rumah. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat memiliki pola belajar sendiri. Sebenarnya belajar di sekolah selain untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan pelajaran tersebut, manfaat lainnya adalah dapat membentuk pola belajar selanjutnya. Karena hidup di dunia ini adalah untuk belajar. Belajar apa pun yang dapat membuat manusia bermanfaat bagi manusia lainnya.

Pujian untuk pencapaian siswa sekecil apa pun
Walaupun sebenarnya pencapaian yang siswa lakukan ketika belajar cukup sepele, tapi seorang guru sangat bisa membuat siswa bangga dengan apa yang telah dicapainya. Hal ini dapat membentuk jiwa positif siswa untuk merasa bangga dengan apa yang dicapainya.

Sering bertanya seolah-olah tidak tahu
Kadang guru suka melemparkan pertanyaan yang sepertinya meminta bantuan kepada siswanya untuk menjawab pertanyaan tersebut padahal guru sendiri tahu jawabannya. Hal ini dilakukan untuk membentuk pikiran kritis siswa dalam menanggapi pertanyaan baik yang datang dari luar atau dari dirinya sendiri.

Oleh Opan
Dibuat 30/07/2013
Seorang guru matematika yang hobi menulis tiga bahasa, yaitu bahasa indonesia, matematika, dan php. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang dimiliki.

Demi menghargai hak kekayaan intelektual, mohon untuk tidak menyalin sebagian atau seluruh halaman web ini dengan cara apa pun untuk ditampilkan di halaman web lain atau diklaim sebagai karya milik Anda. Tindakan tersebut hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Jika membutuhkan halaman ini dengan tujuan untuk digunakan sendiri, silakan unduh atau cetak secara langsung.